Production Waste management
Waste management disini di tujukan untuk menangani sisa sisa produksi memisahkan mengidentifikasi serta menurunkan seminimal mungkin
Waste product dapat terjadi karena :
1. Material yang tidak sesuai standar yang di tetapkan
2. Mesin yang tidak bekerja sebagaimana mestinya
3. Man atau orang atau pekerja yang tidak terlatih serta melakukan kesalahan
4. Metode kerja yang salah
Jika production waste tidak dapat di kontrol maka biaya yang di keluarkan oleh perusahaan atas hal ini menjadi tidak terkontrol dan persentase yang di alokasikan tidak bisa di tetapkan secara pasti karena tidak adanya indikator indikator yang bisa yang bisa di pegang.
Persyaratan persyaratan
Untuk hal ini di perlukan team work yang solid termotivasi, melibatkan hampir semua departemen atau bagian terkait production, quality control, enginering, HRD, purchasing dan gudang dll
Data yang di kumpulkan terverifikasi dengan benar sehingga angka yang di catat tidak bias dan menyakinkan
Pemisahan jenis kerusakan yg tejadi berdasarkan aktual yang teridentifikasi di material dan selanjutnya pengelompokan bedasarkan 4M yang ada di atas.
Bagaimana cara membuat team yang solid dan termotivasi
Team terdi dari beberapa team yang berbeda yang memiliki tugas masing masing
1.Team pengumpul
Team ini hanya mengumpulkan data product waste dan mencatat bedasarkan temuan aktual mereka bertanggung jawab terhadap jumlah yang mereka tulis, petugas ini bisa di beberapa tempat tergantung perusahaan masing masing, di titik titik bagian yang dapat memisahkan material, atau barang setengah jadi, ataupun sudah jadi
A. Infeed / supply material
B. Processing
C. Visual control
Setelah data di kumpulkan maka data tersebut di verifikasi dengan cara menghitung aktual atau dengan cara menghitung material yang dikeluarkan di kurangi finished good yang dihasilkan jika angkanya sesuai maka angka tersebut verified. Jika tenyata beda maka harus di hitung manual.
Data di kumpulkan dan di input ke komputer dalam jangka waktu tertentu selanjunya di buatkan grafik pareto batang grafik tertinggi menjadi prioritas untuk jadi target penurunan.
Selanjutnya dari angka tertinggi tersebut di buatkan fishbone untuk mengidentifikasi penyebab masalah. Masalah yang muncul akibat dari material di bicarakan dengan bagian gudang, PPIC dan purchasing
Masalah yang muncul akibat mesin yang kurang baik di bicarakan dengan enginering
Masalah yang muncul akibat cara kerja yang salah di tangani produksi dan HRD
Masalah yang muncul akibat metode kerja di bicarakan dengan manajer pabrik
Motivating team
Project ini harus dengan dukungan penuh pimpinan tertinggi dimana akan dapat memberikan power yang cukup bagi ketua team.
Anggota team dapat termotivasi dengan meyakinkan mereka pentingnya hal ini bagi perusahaan dan bagi anggota team itu sendiri sebagai sarana belajar serta dapat menaikan posisi mereka.
Team harus di yakinkan bahwa ini bukan pekerjaan yang sulit, ini merupakan pekerjaan biasa yang memang seharusnya di kerjakan sebagai bagian dari tanggung jawab pekerjaan. Karena setiap pekerja harus akuntable dan dapat mempertanggung jawabkan setiap pekerjaan yang dilakukan dan dapat meningkatkan profesionalitas mereka sekecil apapun bagian pekerjaan yang di bebankan.
Team harus di beritahu bahwa ini sangat penting dan harus dilaksanakan pilihan cuma dua you in or you out
Tiap tiap individu harus ditanya kesiapan mereka secara langsung agar tidak ada pekerjaan yang setengah setengah, jika ada yang menyatakan tidak sanggup maka anggota team tersebut harus di ganti dengan yang lebih siap.
Motivasi tidak akan berhasil hanya dengan iming reward tapi kadang harus ada threat (ancaman), kadang leader harus menyampaikan bahwa saking pentingnya program ini mempunyai resiko kehilangan anggota team, teman jika tidak dapat perform dengan baik, hal ini memberikan pesan subtle threat bahwa dia mempunyai kesempatan di pecat jika tidak melakukannya dengan baik.
Demikian tulisan sederhana dan amatir ini (hanya yg telintas di kepala saja), penulis merupakan praktisi bekerja di perusahaan kecil menangani quality assurance, PPIC dan supervisor produksi, penulis tidak tahu teori ini datangnya darimana yang penulis tahu ini diajarkan boss lama namanya Pak Phillips atau yopie thanks to him di perusahaan sebelumya dan di terapkan pada saat ini sejauh yang saya alami ini sangat berguna sekali.
Terima kasih, jika punya hal yang lebih baik, penambahan, argumen atau komentar silahkan komen di kolom komentar
“We better share the right thing”
Waste management disini di tujukan untuk menangani sisa sisa produksi memisahkan mengidentifikasi serta menurunkan seminimal mungkin
Waste product dapat terjadi karena :
1. Material yang tidak sesuai standar yang di tetapkan
2. Mesin yang tidak bekerja sebagaimana mestinya
3. Man atau orang atau pekerja yang tidak terlatih serta melakukan kesalahan
4. Metode kerja yang salah
Jika production waste tidak dapat di kontrol maka biaya yang di keluarkan oleh perusahaan atas hal ini menjadi tidak terkontrol dan persentase yang di alokasikan tidak bisa di tetapkan secara pasti karena tidak adanya indikator indikator yang bisa yang bisa di pegang.
Persyaratan persyaratan
Untuk hal ini di perlukan team work yang solid termotivasi, melibatkan hampir semua departemen atau bagian terkait production, quality control, enginering, HRD, purchasing dan gudang dll
Data yang di kumpulkan terverifikasi dengan benar sehingga angka yang di catat tidak bias dan menyakinkan
Pemisahan jenis kerusakan yg tejadi berdasarkan aktual yang teridentifikasi di material dan selanjutnya pengelompokan bedasarkan 4M yang ada di atas.
Bagaimana cara membuat team yang solid dan termotivasi
Team terdi dari beberapa team yang berbeda yang memiliki tugas masing masing
1.Team pengumpul
Team ini hanya mengumpulkan data product waste dan mencatat bedasarkan temuan aktual mereka bertanggung jawab terhadap jumlah yang mereka tulis, petugas ini bisa di beberapa tempat tergantung perusahaan masing masing, di titik titik bagian yang dapat memisahkan material, atau barang setengah jadi, ataupun sudah jadi
A. Infeed / supply material
B. Processing
C. Visual control
Setelah data di kumpulkan maka data tersebut di verifikasi dengan cara menghitung aktual atau dengan cara menghitung material yang dikeluarkan di kurangi finished good yang dihasilkan jika angkanya sesuai maka angka tersebut verified. Jika tenyata beda maka harus di hitung manual.
Data di kumpulkan dan di input ke komputer dalam jangka waktu tertentu selanjunya di buatkan grafik pareto batang grafik tertinggi menjadi prioritas untuk jadi target penurunan.
Selanjutnya dari angka tertinggi tersebut di buatkan fishbone untuk mengidentifikasi penyebab masalah. Masalah yang muncul akibat dari material di bicarakan dengan bagian gudang, PPIC dan purchasing
Masalah yang muncul akibat mesin yang kurang baik di bicarakan dengan enginering
Masalah yang muncul akibat cara kerja yang salah di tangani produksi dan HRD
Masalah yang muncul akibat metode kerja di bicarakan dengan manajer pabrik
Motivating team
Project ini harus dengan dukungan penuh pimpinan tertinggi dimana akan dapat memberikan power yang cukup bagi ketua team.
Anggota team dapat termotivasi dengan meyakinkan mereka pentingnya hal ini bagi perusahaan dan bagi anggota team itu sendiri sebagai sarana belajar serta dapat menaikan posisi mereka.
Team harus di yakinkan bahwa ini bukan pekerjaan yang sulit, ini merupakan pekerjaan biasa yang memang seharusnya di kerjakan sebagai bagian dari tanggung jawab pekerjaan. Karena setiap pekerja harus akuntable dan dapat mempertanggung jawabkan setiap pekerjaan yang dilakukan dan dapat meningkatkan profesionalitas mereka sekecil apapun bagian pekerjaan yang di bebankan.
Team harus di beritahu bahwa ini sangat penting dan harus dilaksanakan pilihan cuma dua you in or you out
Tiap tiap individu harus ditanya kesiapan mereka secara langsung agar tidak ada pekerjaan yang setengah setengah, jika ada yang menyatakan tidak sanggup maka anggota team tersebut harus di ganti dengan yang lebih siap.
Motivasi tidak akan berhasil hanya dengan iming reward tapi kadang harus ada threat (ancaman), kadang leader harus menyampaikan bahwa saking pentingnya program ini mempunyai resiko kehilangan anggota team, teman jika tidak dapat perform dengan baik, hal ini memberikan pesan subtle threat bahwa dia mempunyai kesempatan di pecat jika tidak melakukannya dengan baik.
Demikian tulisan sederhana dan amatir ini (hanya yg telintas di kepala saja), penulis merupakan praktisi bekerja di perusahaan kecil menangani quality assurance, PPIC dan supervisor produksi, penulis tidak tahu teori ini datangnya darimana yang penulis tahu ini diajarkan boss lama namanya Pak Phillips atau yopie thanks to him di perusahaan sebelumya dan di terapkan pada saat ini sejauh yang saya alami ini sangat berguna sekali.
Terima kasih, jika punya hal yang lebih baik, penambahan, argumen atau komentar silahkan komen di kolom komentar
“We better share the right thing”
Komentar
Posting Komentar